Protokol Internet
Protokol Internet (Inggris Internet
Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan
komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4
(IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan
dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di
dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang
dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang
digunakannya adalah connectionless yang
berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu,
protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan
kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP
§ IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan
(inter-network), karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang
bersifat routable. Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk
menentukan rute paket, yang mencakup alamat IP
sumber (source IP
address) dan alamat IP
tujuan (destination IP
address). Anatomi alamat IP terbagi menjadi dua bagian, yakni alamat jaringan (network
address) dan alamat node (node address/host address).
Penyampaian paket antar jaringan (umumnya disebut sebagai proses routing),
dimungkinkan karena adanya alamat jaringan tujuan dalam alamat IP. Selain itu,
IP juga mengizinkan pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar, yang disebut
sebagai IP internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan yang
dihubungkan dengan menggunakan router berbasis IP.
§ IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP
merupakan "kurir" pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol
lapisan yang lebih tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa
beberapa protokol lapisan tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket IP hanya
dapat mengandung data dari satu buah protokol dari banyak protokol tersebut
dalam satu waktu. Karena setiap paket dapat membawa satu buah paket dari
beberapa paket data, maka harus ada cara yang digunakan untuk mengidikasikan
protokol lapisan tinggi dari paket data yang dikirimkan sehingga dapat
diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang sesuai pada sisi penerima.
Mengingat klien dan server selalu menggunakan protokol yang sama untuk sebuah
data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket tidak harus mengindikasikan
sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari protokol-protokol lapisan yang
lebih tinggi dibandingkan IP adalah Internet Control Management Protocol
(ICMP), Internet Group Management Protocol (IGMP), User Datagram Protocol
(UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP).
§ IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena
memang IP hanya menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta
tidak andal (unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi
dibandingkan dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, berarti tidak
perlu ada negosiasi koneksi (handshaking) sebelum mengirimkan data dan
tidak ada koneksi yang harus dibuat atau dipelihara dalam lapisan ini.
Unreliable, berarti IP akan mengirimkan paket tanpa proses pengurutan dan tanpaacknowledgment ketika pihak
yang dituju telah dapat diraih. IP hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim
saja untuk menyampaikan paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir
(teknik seperti ini disebut sebagai "best effort delivery"). Keandalan
data bukan merupakan tugas dari protokol IP, tapi merupakan protokol yang
berada pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol TCP.
§ Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan
(lapisan pertama dalam DARPA Reference Model), karena memang IP didesain agar
mendukung banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen
terhadap atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit
rate. Selain itu, IP juga bersifat independen terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media access control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame
terbesar. IP menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai
"IP address", yang
merupakan bilangan 32-bit dan independen terhadap skema pengalamatan yang
digunakan dalam lapisan antarmuka jaringan.
§ Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki
oleh teknologi lapisan antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan
pemecahan terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di
atas sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam
fragmen-fragmen yang memiliki ukuran maximum transmission unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan dengan
ukuran datagram IP. Proses ini dinamakan dengan fragmentasi ([[Fragmentasi
paket jaringan|fragmentation). Router atau host yang mengirimkan data akan
memecah data yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi dapat
berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan kembali
fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum
dipecah.
§ Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options
dalam header IP. Fitur yang dapat ditambahkan contohnya adalah
kemampuan untuk menentukan jalur yang harus diikuti oleh datagram IP melalui
sebuah internetwork IP.
Datagram IP
Format datagram Protokol IP
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah
datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai berikut:
§ Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte,
dalam penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan
jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP,
dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.
§ Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte
hingga 65515 byte.
Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan
"dibungkus" dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan
trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan.
Header IP
Format Header Protokol IP
Header IP terdiri atas
beberapa field sebagai berikut:
Field
|
Panjang
|
Keterangan
|
Version
|
4 bit
|
Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header
IP yang digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16
buah jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15.
Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, yakni 4 dan 6,
mengingat versi IP standar yang digunakan saat ini dalam jaringan dan
Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari versi selanjutnya (IPv6). Lihat situs web
IANA untuk
informasi mengenai field ini lebih lanjut.
|
Header length
|
4 bit
|
Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header
IP. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah
jenis nilai yang berbeda-beda. Field header length ini
mengindikasikan bilangan double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header
IP. Ukuran terkecilnya adalah 5 (0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil
dari header IP yakni 20 byte. Dengan jumlah maksimum dari IP
Options, ukuran header IP maksimum adalah 60 byte,
yang diindikasikan dengan nilai 15 (0x0F).
|
Type of Service (TOS)
|
8 bit
|
|
Total Length
|
16 bit
|
Merupakan panjang total dari datagram IP,
yang mencakup header IP dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai
maksimum yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Untuk datagram IP yang
memiliki ukuran maksimum, field ini memiliki nilai yang sama
dengan nilai maximum transmission unit yang dimiliki oleh teknologi protokol lapisan
antarmuka jaringan.
|
Identifier
|
16 bit
|
Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP
tertentu yang dikirimkan antara node sumber dan node tujuan.
Host pengirim akan mengeset nilai dari field ini, dan field ini
akan bertambah nilainya untuk datagram IP selanjutnya. Field ini
digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah datagram IP.
|
Flag
|
3 bit
|
Berisi dua buah flag yang berisi
apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak.
Meski berisi tiga bit, ada dua jenis nilai yang mungkin, yakni
apakah hendak memecahdatagram IP ke dalam beberapa fragmen atau
tidak.
|
Fragment Offset
|
13 bit
|
Digunakan untuk mengidentifikasikan ofset di
mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP
yang belum dipecah.
|
Time-to-Live (TTL)
|
8 bit
|
Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak
saluran jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum
sebuah router mengabaikan datagram tersebut.Field ini
pada awalnya ditujukan sebagai penghitung waktu, untuk mengidentifikasikan
berapa lama (dalam detik) sebuah datagram IP boleh terdapat
di dalam jaringan. Adalah router IPyang memantau nilai ini, yang
akan berkurang setiap kali hinggap dalam router.
|
Protocol
|
8 bit
|
Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol
lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP. Field ini
merupakan tanda eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai dari
field ini, seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk ICMP, 6 (0x06) untuk TCP, dan
17 (0x11) untuk UDP (selengkapnya lihat di bawah). Field ini
bertindak sebagai penanda multipleks (multiplex identifier), sehingga
muatan IP pun dapat diteruskan ke protokol lapisan yang lebih tinggi saat
diterima oleh node yang dituju.
|
Header Checksum
|
16 bit
|
Field ini
berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas terhadap header
IP, sementara muatan IP sendiri tidak dimasukkan ke dalamnya, sehingga
muatan IP harus memiliki checksum mereka sendiri untuk
melakukan pengecekan integritas terhadap muatan IP. Host pengirim
akan melakukan pengecekan checksum terhadap datagram
IP yang dikirimkan. Setiap router yang berada di
dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan melakukan verifikasi
terhadap field ini sebelum memproses paket. Jika verifikasi
dianggap gagal, router pun akan mengabaikan datagram
IP tersebut.
Karena setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan mengurangi nilai TTL, maka header checksum pun akan berubah setiap kali datagramtersebut hinggap di setiap router yang dilewati. Pada saat menghitung checksum terhadap semua field di dalam header IP, nilai header checksum akan diset ke nilai 0. |
Source IP Address
|
32 bit
|
Mengandung alamat IP dari sumber host yang
mengirimkan datagram IP tersebut, atau alamat IP dari Network Address Translator (NAT).
|
Destination IP Address
|
32 bit
|
Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut
akan disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau NAT.
|
IP Options and Padding
|
32 bit
|
[place holder]
|
Type of Service (ToS)
Field Type of Service (ToS) adalah sebuah field dalam header IPv4 yang memiliki panjang
8 bit dan digunakan untuk menandakan jenisQuality of Service (QoS) yang digunakan oleh datagram yang bersangkutan untuk disampaikan ke router-router internetwork. ToS
didefinisikan di dalam dua buah standar, yakni RFC 791 dan RFC 2474.
Time-to-Live (TTL)
Protocol
Berikut ini adalah nilai dari field
Protocol
Nilai
|
Protokol
|
0
|
Internet Protocol (IP)
|
1
|
|
2
|
|
3
|
|
4
|
IP in IP encapsulation
|
6
|
|
8
|
|
12
|
|
17
|
User Datagram Protocol (UDP)
|
20
|
Host Monitoring Protocol (HMP)
|
22
|
|
27
|
|
41
|
Internet Protocol version 6 (IPv6)
|
47
|
|
50
|
|
51
|
|
66
|
|
89
|
Open Shortest Path First (OSPF)
|
Aplikasi jaringan Windows yang berbasis Windows Sockets API (WinSock) dapat merujuk protokol berdasarkan namanya saja. Nama-nama
protokol kemudian akan diterjemahkan ke dalam nomor protokol dengan menggunakan
berkas yang disimpan di dalam%systemroot%\System32\Drivers\Etc\Protocol.
Ketika sebuah host sumber atau router
harus mentransmisikan sebuah datagram IP dalam sebuah saluran jaringan di mana
nilai Maximum transmission unit (MTU) yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan
ukuran datagram IP, datagram IP yang akan ditransmisikan tersebut harus dipecah
ke dalam beberapa fragmen. Proses ini disebut sebagai Fragmentation (fragmentasi).
Ketika fragmentasi terjadi, muatan IP akan dibelah menjadi beberapa segmen, dan
setiap segmen akan dikirimkan dengan header IP-nya masing-masing.
Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menyatukan kembali muatan IP
yang telah dipecah tersebut menjadi muatan IP yang utuh pada saat datagram IP
tersebut telah sampai pada host tujuan. Karena IP merupakan teknologi datagram
packet-switching dan juga fragmen dapat
sampai ke tujuan dalam kondisi tidak terurut, fragmen-fragmen tersebut harus
dikelompokkan (dengan menggunakan fieldIdentification dalam header IP), diurutkan (dengan menggunakan field Fragment Offset dalam header IP), dan diperjelas
pembatasannya (dengan menggunakan flag More Fragment dalam header IP).
Teknologi virtual circuit packet-switching seperti halnya X.25 dan Asynchronous Transfer Mode (ATM) hanya membutuhkan pembatasan fragmen/segmen. Sebagai contoh, dengan ATM Adaptation Layer 5, sebuah datagram IP akan dibelah menjadi
beberapa segmen berukuran 48 byte yang menjadi muatan setiap sel ATM. ATM selanjutnya mengirimkan sel-sel ATM
tersebut yang mengandung datagram IP dan menggunakan bit ketiga dari field Payload Type di dalam header ATM untuk mengindikasikan akhir aliran sel ATM untuk sebuah datagram IP.
Ada tiga buah field yang berguna untuk
menunjukkan apakah sebuah datagram IP harus difragmentasi atau tidak, yakni
sebagai berikut:
§ Field identification:
Digunakan untuk mengelompokkan semua fragmen dari sebuah datagram IP dalam sebuah kelompok. Host pengirim akan mengeset nilai field ini, dan nilai ini tidak akan beruba selama proses fragmentasi berlangsung. Field ini selalu diset (memiliki nilai) meskipun datagram IP tidak boleh diset dengan menggunakan bit flag Dont Fragment (DF).
Digunakan untuk mengelompokkan semua fragmen dari sebuah datagram IP dalam sebuah kelompok. Host pengirim akan mengeset nilai field ini, dan nilai ini tidak akan beruba selama proses fragmentasi berlangsung. Field ini selalu diset (memiliki nilai) meskipun datagram IP tidak boleh diset dengan menggunakan bit flag Dont Fragment (DF).
§ Field Flag, yang memiliki dua buah nilai:
§ Don't fragment (DF):
Flag ini akan diset ke nilai "0" untuk mengizinkan fragmentasi dilakukan, atau nilai "1" untuk mencegah fragmentasi dilakukan terhadap datagram IP. Dengan kata lain, fragmentasi akan terjadi jika flag DF ini bernilai "0". Jika fragmentasi dibutuhkan untuk meneruskan datagram IP (akibat ukuran datagram IP yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran maximum transmission unit (MTU)) dan flag DF ini diset ke nilai "1", maka router akan mengirimkan pesan "ICMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set" kepada host pengirim, sebelum router tersebut akan mengabaikan datagram IP tersebut.
Flag ini akan diset ke nilai "0" untuk mengizinkan fragmentasi dilakukan, atau nilai "1" untuk mencegah fragmentasi dilakukan terhadap datagram IP. Dengan kata lain, fragmentasi akan terjadi jika flag DF ini bernilai "0". Jika fragmentasi dibutuhkan untuk meneruskan datagram IP (akibat ukuran datagram IP yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran maximum transmission unit (MTU)) dan flag DF ini diset ke nilai "1", maka router akan mengirimkan pesan "ICMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set" kepada host pengirim, sebelum router tersebut akan mengabaikan datagram IP tersebut.
§ More Fragments (MF):
Flag ini akan diset ke nilai "0" jika tidak ada fragmen lainnya yang mengikuti fragmen yang bersangkutan (berarti tanda bahwa fragmen tersebut merupakan fragmen terakhir), atau diset ke nilai "1" jika ada tambahan fragmen yang mengikuti fragmen tersebut (berarti tanda bahwa fragmen tersebut bukanlah fragmen terakhir).
Flag ini akan diset ke nilai "0" jika tidak ada fragmen lainnya yang mengikuti fragmen yang bersangkutan (berarti tanda bahwa fragmen tersebut merupakan fragmen terakhir), atau diset ke nilai "1" jika ada tambahan fragmen yang mengikuti fragmen tersebut (berarti tanda bahwa fragmen tersebut bukanlah fragmen terakhir).
§ Field' Fragment Offset:
Field ini akan diset untuk mengindikasikan posisi fragmen yang bersangkutan terhadap muatan IP yang belum difragmentasikan. Field ini akan digunakan untuk mengurutkan kembali semua fragmen pada saat proses penyatuan kembali menjadi sebuah datagram IP yang utuh di pihak penerima. Ukurannya adalah 13 bit, sehingga mendukung nilai hingga 8191 saja.
Mengingat ukuran muatan IP terbesar adalah 65515 byte (216-20), sedangkan ukuran field ini adalah 13 bit, maka field ini tidak dapat digunakan untuk mengindikasikan byte offset. Karenanya setiap nilai field fragment offset harus merepresentasikan nilai 3 bit. Dengan demikian, field Fragment Offset pun dapat didefinisikan dalam blok-blok berukuran 8 byte yang disebut sebagai Fragment block.
Selama fragmentasi dilakukan, muatan IP akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen dengan menggunakan batasan 8 byte dan nilai maksimum fragment block (8 byte) diletakkan pada setiap fragmen. Field Fragment Offset pun diset untuk mengindikasikan permulaanfragment block untuk fragmen tersebut dibandingkan dengan muatan IP yang belum difragmentasi.
Field ini akan diset untuk mengindikasikan posisi fragmen yang bersangkutan terhadap muatan IP yang belum difragmentasikan. Field ini akan digunakan untuk mengurutkan kembali semua fragmen pada saat proses penyatuan kembali menjadi sebuah datagram IP yang utuh di pihak penerima. Ukurannya adalah 13 bit, sehingga mendukung nilai hingga 8191 saja.
Mengingat ukuran muatan IP terbesar adalah 65515 byte (216-20), sedangkan ukuran field ini adalah 13 bit, maka field ini tidak dapat digunakan untuk mengindikasikan byte offset. Karenanya setiap nilai field fragment offset harus merepresentasikan nilai 3 bit. Dengan demikian, field Fragment Offset pun dapat didefinisikan dalam blok-blok berukuran 8 byte yang disebut sebagai Fragment block.
Selama fragmentasi dilakukan, muatan IP akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen dengan menggunakan batasan 8 byte dan nilai maksimum fragment block (8 byte) diletakkan pada setiap fragmen. Field Fragment Offset pun diset untuk mengindikasikan permulaanfragment block untuk fragmen tersebut dibandingkan dengan muatan IP yang belum difragmentasi.
Setiap fragmen yang difragmentasi oleh router, header IP akan disalin dan
beberapa field ini akan diubah selama fragmentasi oleh router:
§ Header length: Bisa berubah atau
tidak bergantung pada keberadaan IP Options, dan juga apakah IP Options
tersebut disalin ke semua fragmen atau hanya fragmen pertama saja.
§ Time-to-Live (TTL): selalu dikurangi 1.
§ Total Length: Diubah untuk
merefleksikan perubahan pada header IP yang baru dan tentunya muatan IP yang
baru.
§ Flag More Fragment akan diset ke angka 1
untuk fragmen pertama atau fragmen pertengahan, atau nilai 0 untuk fragmen
terakhir.
§ Fragment Offset: Diset untuk mengindikasikan
posisi fragmen di dalam fragment block relatif terhadap muatan IP yang belum
difragmentasi.
§ Header Checksum: dihitung ulang
berdasarkan field yang berubah di dalam header IP.
§ Field "identification":
tidak berubah untuk setiap fragmen.
Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat
IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini
adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan
Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi
dua, yakni:
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4 adalah
Tabel berikut menjelaskan perbandingan
karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6.
Kriteria
|
||
Panjang alamat
|
32 bit
|
128 bit
|
Jumlah total host (teoritis)
|
232=±4 miliar host
|
2128
|
Menggunakan kelas alamat
|
Tidak
|
|
Alamat multicast
|
Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
|
Alamat multicast IPv6, yaituFF00:/8
|
Alamat broadcast
|
Tidak ada
|
|
Alamat yang belum ditentukan
|
0.0.0.0
|
::
|
127.0.0.1
|
::1
|
|
Alamat IP publik
|
Alamat IPv6 unicast global
|
|
Alamat IP pribadi
|
Alamat IPv6 unicast site-local(FEC0::/48)
|
|
Konfigurasi alamat otomatis
|
Ya (APIPA)
|
Alamat IPv6 unicast link-local(FE80::/64)
|
Representasi tekstual
|
Dotted decimal format notation
|
Colon hexadecimal format notation
|
Fungsi Prefiks
|
Subnet mask atau panjang
prefiks
|
Panjang prefiks
|
A Resource Record (Single A)
|
AAAA Resource Record(Quad A)
|
IP Address dan Konfigurasinya dalam Windows
dan Linux
Pengertian IP
Address
IP address
merupakan singkatan dari Internet Protokol (IP) Address atau dalam Bahasa
Indonesia berarti alamat internet protokol. Seperti halnya suatu alamat rumah,
IP address merupakan suatu cara untuk mengetahui asal atau alamat suatu
komputer berupa sistem penomoran masing-masing komputer yang bersifat unik atau
tidak sama. Sistem penomoran itu sendiri terdiri dari empat bagian yang
dipisahkan oleh titik contoh : 202.155.245.2
Setiap
komputer yang terhubung dengan internet memiliki IP address ini. Fungsinya
adalah untuk melacak asal komputer tersebut dengan mengetahu asal negara dan
kota asal komputer tersebut. Dengan kata lain ketika anda berseluncur di dunia
maya misalnya ketika mengirim email, mengklik iklan adsense, atau menghacking
komputer orang lain dan sebagainya, maka seseorang diluar sana bisa mengetahui
lokasi anda yang sebenarnya dari IP address tersebut.
Ada beberapa
cara untuk menyembunyikan IP address atau mengacak IP address, namun penulis
tidak menyarankan untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum atau berbuat
kecurangan. Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan program yang dapat
menyembunyikan IP address anda atau mengacak/merubah IP address anda setiap
beberapa menit sekali, seolah-olah anda berasal dari lokasi yang berbeda dari
lokasi anda yang sebenarnya. Program tersebut dapat anda dapatkan di internet
secara gratisan atau berbayar dengan mencarinya di search engine di sudut kanan
atas blog ini dengan kata kunci “hide IP address” atau secara langsung anda
dapat mencoba program tersebut versi trial yang dapat didownload di alamat
www.ip-adress.com
Catatan
tambahan, gunakanlah program tersebut untuk menjaga privacy anda, dan bukan
untuk berbuat hal-hal negatif yang dapat merugikan diri anda sendiri.
Pengelompokkan
IP Address
Jumlah IP
address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4
milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di
seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP
Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address
dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian
host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network
yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu
network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki
net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan
network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara
bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP
address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D
dan kelas E.
Perbedaan
tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh
sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan
sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi
jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak
Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa
bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut
:
Bit pertama
IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24
bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada
kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16
juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan
jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar
berikut ini:
IP address
kelas A
Dua bit IP
address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara
128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID =
167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP
dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network
dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP address
kelas B
IP address
kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit
pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan
host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host.
IP address
kelas C
IP address
kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas
C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan
bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP
address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address
kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address
kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Cara Merubah
IP Address di Windows
1. Klik “Start” di pojok kiri windows
2. Klik “Run”
3. Type “command” dan klik ok
2. Klik “Run”
3. Type “command” dan klik ok
Setelah itu mestina sekarang ada di
MSDOS prompt screen
4. Type “ipconfig/release” setelah itu
enter
5. Type “exit” dan keluar dari prompt
6. Carilah “Network Places” atau “My Network Places” di Dekstop, lalu klik kanan
7. Klik “Properties”
5. Type “exit” dan keluar dari prompt
6. Carilah “Network Places” atau “My Network Places” di Dekstop, lalu klik kanan
7. Klik “Properties”
Seharusnya
akan muncul screen dengan title “Local Area Connection” atau kata kata yang
serupa dengan itu
8. Klik kanan
pada “Local Area Connection” dan pilih “Properties”
9. Masuk di “General” lalu klik kanan pada “Internet Protocol (TCP/IP)”
10. Klik “Use the following IP addres”
11. Pilih “IP Address” dan rubahlah angka angka di situ sesuka anda, isilah sampai batas,
contoh : 121.121.12.121 <<— ini yang sudah di rubah
12. Setelah itu press “Tab” dan ini akan otomatis terisi di “Subnet Mask” dengan default angka.
13. klik “ok” di situ dan “ok” lagi
9. Masuk di “General” lalu klik kanan pada “Internet Protocol (TCP/IP)”
10. Klik “Use the following IP addres”
11. Pilih “IP Address” dan rubahlah angka angka di situ sesuka anda, isilah sampai batas,
contoh : 121.121.12.121 <<— ini yang sudah di rubah
12. Setelah itu press “Tab” dan ini akan otomatis terisi di “Subnet Mask” dengan default angka.
13. klik “ok” di situ dan “ok” lagi
Seharusnya
sudah kembali ke “Local Area Connection”
14. Klik kanan kembali pada “Local Area
Connection” dan ke “Properties” lagi.
15. Kembali ke “TCP/IP” settings
16. Kali ini pilih “Obtain an IP address automatically”
tongue.gif 18. kemudian “ok” dan “ok” sekali lagi.
17. Sekarang Kamu punya IP Addres yang Baru.
15. Kembali ke “TCP/IP” settings
16. Kali ini pilih “Obtain an IP address automatically”
tongue.gif 18. kemudian “ok” dan “ok” sekali lagi.
17. Sekarang Kamu punya IP Addres yang Baru.
Dengan
sedikit Praktek, kamu akan bisa dengan melakukan proses ini dalam 15 detik
saja.
Catatan :
Ini hanya merubah dynamic IP Addres kamu, bukan ISP/IP Addres kamu.
Jika kamu berencana untuk hacking website dengan menggunakan trik ini, kamu harus sangat hati hati, karena dengan sedikit kesalahan saja, maka kamu akan meninggalkan jejak yang dapat terlacak.
Ini hanya merubah dynamic IP Addres kamu, bukan ISP/IP Addres kamu.
Jika kamu berencana untuk hacking website dengan menggunakan trik ini, kamu harus sangat hati hati, karena dengan sedikit kesalahan saja, maka kamu akan meninggalkan jejak yang dapat terlacak.
Cara Merubah
IP Address di Linux
Setting IP
address pada sistem operasi Linux bisa dilakukan dalam dua mode yaitu mode teks
(Console) dan mode grafis (GUI).
Konfigurasi IP di sistem operasi linux
tidaklah sulit seperti yang dibayangkan, jika anda tidak suka teks mode anda
bisa menggunakan mode grafis.
Hampir semua distro Linux keluaran terbaru
sudah menyediakan program berbasis GUI untuk mengatur IP address. Sebagai bahan
percobaan saya gunakan Linux Ubuntu, berikut ini langkah langkahnya.
Mode teks
File konfigurasi IP terletak pada
/etc/network/interfaces . Untuk membuka file tersebut gunakan teks editor vim
dengan hak akses sebagai root. Berikut ini perintahnya.
sudo vim /etc/network/interfaces
ketikan perintah diatas dan tekan enter
maka anda akan diminta untuk mengisikan password root. Perintah sudo adalah
perintah untuk menggunakan hak akses super user (root), sudo = Super User Do.
Setelah file konfigurasi tersebut
terbuka, cari bagian yang terdapat kata eth0 (ethernet card pertama). Misalkan
saya ingin menyetting IP 192.168.0.3, maka pada bagian eth0 ubah menjadi
seperti berikut.
auto eth0
iface eth0 inet static
network 192.168.0.0
broadcast 192.168.0.255
address 192.168.0.3
netmask 255.255.255.0
Setelah selesai mengedit, langkah
selanjutnya adalah merestart service network supaya konfigurasi IP yang baru
bisa dijalankan. Berikut ini perintahnya.
untuk menghentikan sevice ketikan :
sudo /etc/init.d/networking stop
untuk menjalankan service ketikan :
sudo /etc/init.d/networking start
Sekarang ketikan perintah ifconfig eth0
untuk mengecek apakah IP address sudah berubah.
Selain untuk mengecek alamat IP perintah
ifconfig bisa juga digunakan untuk setting IP secara tidak permanen, artinya
settingan IP akan kembali seperti semula ketika komputer direstart. Berikut ini
cara menyetting IP tidak permanen menggunakan perintah ifconfig.
bentuk umum :
sudo ifconfig eth0 [alamat IP] netmask
[netmask] broadcast [alamat broadcast]
contoh :
sudo ifconfig eth0 192.168.0.3 netmask
255.255.255.0 broadcast 192.168.0.255
Mode grafis
Bagi anda yang tidak suka dengan teks
mode berikut ini cara konfigurasi IP yang berbasis grafis. Pertama klik system
, lalu pilih administration , kemudian klik network.
konfigurasi IP address di linux
Pilih wired connection lalu klik tombol
properties.
konfigurasi IP address di linux
konfigurasi IP address di linux
Tidak ada komentar:
Posting Komentar